Tuesday, 5 January 2016

Kelebihan Dan Kekurangan SVM (Support Vector Machine)

Besok UAS ROP materinya banyak sekali. Biar gak lupa ditulis aja di blog gan, wkwk. Metode yang selanjutnya adalah Support Vector Machine (SVM).. Apa itu?? langsung liat dibawah aja gan

Pengertian
Support Vector Machine (SVM) pertama kali diperkenalkan oleh Vapnik pada tahun 1992 sebagai rangkaian harmonis konsep-konsep unggulan dalam bidang pattern recogn ition. Sebagai salah satu metode pattern recognition, usia SVM terbilang masih relatif muda. Walaupun demikian , evaluasi kemampuannya dalam berbagai aplikasinya menempatkannya sebagai state of the art  dalam pattern recognition, dan dewasa ini merupakan salah satu tema yang berkembang dengan pesat. SVM adalah metode learning machine yang bekerja atas prinsip Structural Risk Minimization (SRM) dengan tujuan menemukan hyperplane terbaik yang memisahkan dua buah class pada input space. Tulisan ini membahas teori dasar SVM dan aplikasinya dalam bioinf ormatika, khususnya pada analisa ekspresi gen yang diperoleh dari analisa microarray Pengertian yang lainya adalah sistem pembelajaran yang menggunakan ruang hipotesis berupa fungsi-fungsi linier dalam sebuah ruang fitur (feature space) berdimensi tinggi, dilatih dengan algoritma pembelajaran yang didasarkan pada teori optimasi dengan mengimplementasikan learning bias yang berasal dari teori pembelajaran statistik. 
Kelebihan 
Dalam memilih solusi untuk menyelesaikan suatu masalah, kelebihan dan kelemahan masing-masing metode harus diperhatikan. Selanjutnya metode yang tepat dipilih dengan memperhatikan karakteristik data yang diolah. Dalam hal SVM, walaupun berbagai studi telah menunjukkan kelebihan metode SVM dibandingkan metode kon vensional lain, SVM juga memiliki berbagai kelemahan. Kelebihan SVM antara lain sbb.   
1.   Generalisasi  Generalisasi didefinisikan sebagai kemampuan suatu metode (SVM, neural network, dsb.) untuk mengklasifikasikan suatu pattern, yang tidak termasuk data yang dipakai dalam fase pembelajaran metode itu. Vapnik menjelaskan bahwa generalization error dipengaruhi oleh dua faktor:  error terhadap training set, dan satu faktor lagi yang dipengaruhi oleh dimensi VC (Vapnik-Chervokinensis). Strategi pembelajaran pada neural network dan umumnya metode learning machine difokuskan pada usaha untuk meminimimalkan error pada training-set. Strategi ini disebut  Empirical Risk Minimization (ERM). Adapun SVM selain meminimalkan error pada training-set, juga meminimalkan faktor kedua. Strategi ini disebut Structural Risk Minimization  (SRM), dan dalam SVM diwujudkan dengan memilih hyperplane dengan margin terbesar. Berbagai studi empiris menunjukkan bahwa pendekatan SRM pada SVM memberikan error generalisasi yang lebih kecil daripada yang diperoleh dari strategi ERM pada neural network maupun metode yang lain.     
2.   Curse of dimensionality  Curse of dimensionality didefinisikan sebagai masalah yang dihadapi suatu metode pattern recognition dalam mengestimasikan parameter (misalnya jumlah hidden neuron pada neural network, stopping criteria dalam proses pembelajaran dsb.) dikarenakan jumlah sampel data yang relatif sedikit dibandingkan dimensional  ruang vektor data te rsebut. Semakin tinggi dimensi dari ruang vektor informasi yang diolah, membawa konsekuensi dibutuhkannya jumlah data dalam proses pembelajaran. Pada kenyataannya seringkali terjadi, data yang diolah berjumlah terbatas, dan untuk mengumpulkan data yang lebih banyak tidak mungkin dilakukan karena kendala biaya dan kesulitan teknis. Dalam kondisi tersebut, jika metode itu “terpaksa” harus bekerja pada data yang berjumlah relatif sedikit dibandingkan dimensinya, akan membuat proses estimasi parameter metode menjadi sangat sulit. 
3.   Landasan teori  Sebagai metode yang berbasis statistik,  SVM memiliki landasan teori yang dapat dianalisa dengan jelas, dan tidak bersifat black box.   
4.   Feasibility  SVM dapat diimplementasikan relatif mudah, karena proses penentuan support vector dapat dirumuskan dalam QP problem. Dengan demikian jika kita memiliki library untuk menyelesaikan QP problem, dengan sendirinya SVM dapat diimplementasikan dengan mudah. Selain itu dapat diselesaikan dengan metode sekuensial sebagaimana penjelasan sebelumnya Kekurangan 
Dari banyaknya kelebihan diatas SVM juga mempunyai banyak kekurangan anrata lain 
1. Sulit dipakai dalam problem berskala besar. Skala besar dalam hal ini dimaksudkan dengan jumlah sample yang diolah.
2. SVM secara teoritik dikembangkan untuk problem klasifikasi dengan dua class. Dewasa ini SVM telah dimodifikasi agar dapat menyelesaikan masalah dengan class lebih dari dua, antara lain strategi One versus rest dan strategi Tree Structure.

Ok gan sudah paham kan mengenai svm??

Semoga bermanfaat..

No comments:

Post a Comment